Kesenian Musik Islami Albanjari, Wujud Cinta yang "Bertepuk Sebelah Tangan"

Seperti yang sudah dijelaskan dalam postingan sebelumnya, bahwa pondok pesantren Miftahul Ulum Klumpit merupakan sebuah pondok pesantren yang pernah mengalami masa kejayaan pada masa kepemimpinan Mbah Kyai Marwah. Pada masa ini pondok pesantren Miftahul Ulum Klumpit terkenal akan ilmu Nahwu-shorof. Kemudian, perjalanan waktu yang begitu cepat membawa pondok pesantren Miftahul Ulum tidak hanya terkenal akan ilmu Nahwu-shorofnya, akan tetapi juga kesenian Musik Islami. Jenis musik islami yang menjadikan pondok ini kembali dikenal adalah musik Sholawat Al-banjari. 

Kesenian Musik sholawat al Banjari di pondok pesantren Miftahul Ulum Klumpit berawal dari keinginan para remaja yang ada di dusun Klumpit untuk menuangkan kecintaan mereka terhadap sholawat Nabi melalui sebuah musik islami. Keinginan tersebut akhirnya terwujud setelah ada kesepakatan antara beberapa remaja dusun Klumpit dan dukungan dari masyarakat setempat, akhirnya terbentuklah sebuah grup sholawat yang anggotanya terdiri dari beberapa remaja putra dari dusun Klumpit. Akan tetapi, sebelumnya para remaja putra ini mengambil konsentrasi jenis musik islami aliran hadrah. Sholawat rebana yang digagas oleh remaja putra dusun Klumpit ini kemudian menjadi satu-satunya musik islami yang menjadi kebanggaan masyarakat dusun Klumpit. Hingga pada suatu waktu, atas persetujuan seluruh anggota grup sholawat rebana ini, berubah haluan dan beralih dari sholawat dengan musik  aliran rebana menjadi sholawat dengan aliran Al Banjari murni dengan jumlah pemukul banjari sebanyak 5 orang, dan vokal/penyanyi sebanyak 5 orang. Inilah yang menjadi awal dari adanya musik al Banjari di dusun Klumpit. Atas dukungan dari berbagai pihak, grup sholawat al-banjari ini kembali menjadi grup sholawat kebanggaan bagi masyarakat dusun Klumpit. Namun, karena alasan tertentu, grup sholawat ini mengalami 'vacum' selama beberapa tahun. 

Atas permintaan Ketua Yayasan Pendidikan dan Sosial sekaligus Pondok Pesantren Miftahul Ulum Klumpit, akhirnya kesenian Musik Islami Albanjari yang digagas oleh beberapa remaja putra dari dusun Klumpit tersebut kembali dihidupkan. Akan tetapi, anggotanya berasal dari kalangan anak-anak atau remaja berusia antara 9 sampai 15 tahun. Keberhasilan dalam menghidupkan kembali grup sholawat al Banjari di dusun Klumpit ditandai dengan kembali berdirinya sebuah grup sholawat al-banjari anak-anak yang diberi nama "Al Kautsar". Grup sholawat ini kemudian menjadi satu-satunya grup sholawat al-banjari yang menggantikan generasi sebelumnya yang telah  'vacum'. Grup sholawat yang telah terbentuk, kemudian dinaungi oleh pondok pesantren Miftahul Ulum Klumpit untuk memotivasi para santri, khususnya dari kalangan anak-anak agar memiliki semangat dalam belajar ilmu agama. Secara perlahan, adanya grup sholawat ini menjadi motivasi tersendiri bagi para santri agar mau belajar ilmu agama. Selain itu, adanya grup sholawat ini menjadi salah satu jalan yang ditempuh untuk mengembalikan kejayaan pondok pesantren Miftahul Ulum Klumpit yang terkenal akan ilmu Nahwu-shorofnya. Walaupun demikian, keberadaan grup sholawat ini, tidak serta merta mengembalikan nama pondok pesantren Miftahul Ulum yang terkenal akan ilmu Nahwu-shorofnya. Akan tetapi semua yang telah dilakukan merupakan sebuah usaha yang secara perlahan diharapkan mampu mencapai tujuan tersebut. 

Seiring berjalannya waktu, grup sholawat al-banjari yang ada di pondok pesantren Miftahul Ulum Klumpit yang awalnya hanya berjumlah satu grup saja, kini telah terbentuk 3 (tiga) buah grup yang tergabung dalam sebuah asosiasi grup sholawat bernama "ASSAORSA" yang merupakan kependekan dari Asosiasi Sholawat Isor Sawo. Nama asosiasi ini terinspirasi dari kondisi geografis pondok pesantren Miftahul Ulum Klumpit yang memang memiliki tanaman sawo yang tumbuh besar dan subur di halaman pondok hingga dahan dan rantingnya menutupi sebagian atap pondok. Sehingga seolah-olah pondok berada di bawah pohon sawo. Saat ini kesenian sholawat al-banjari menjadi salah satu bagian dari kegiatan ekstrakurikuler yang ada di pondok pesantren Miftahul Ulum Klumpit. Sampai saat ini, kesenian sholawat al-banjari yang ada di pondok pesantren Miftahul Ulum menjadi musik sholawat kebanggaan Pondok Pesantren Miftahul Ulum khususnya, dan bagi masyarakat dusun Klumpit pada umumnya. Seperti yang sudah disebutkan, bahwa grup sholawat al-banjari yang tergabung dalam sebuah asosiasi bernama ASSAORSA berjumlah 3 grup, ini terdiri dari grup remaja putra yang bernama "New Assaorsa", grup anak-anak putra yang bernama "Al Madinah", dan juga grup anak-anak putri yang bernama "Al Firdaus".

New Assaorsa 

Al Madinah



Al Firdaus

Keberadaan ketiga grup sholawat Albanjari tersebut menjadi bukti bahwa secara perlahan, pondok pesantren Miftahul Ulum Klumpit kembali berusaha menunjukkan eksistensinya dan harapannya mampu mengembalikan masa kejayaannya. Sehingga orang awam yang belum mengetahui eksistensi pondok pesantren Miftahul Ulum Klumpit akan kembali mengenal pondok yang pernah mengalami masa kejayaan  beberapa abad yang lalu.

Berikut ini beberapa dokumentasi dari Asosiasi Sholawat Isor Sawo (ASSAORSA).

Berikut ini adalah video profil 

Anggota grup Sholawat New Assaorsa

 PP. Miftahul Ulum Klumpit 

Dan berikut ini adalah dokumentasi beberapa Moment yang pernah diabadikan

Happy Watching 😊

Writen and edited by : Moh. Zainal Abidin